Kenapa bisa disebut dengan nama Perang Badar. ?
Karena Perang ini terjadi disalah satu lembah yang bernama Badar. Perang ini terjadi hari jumat pagi. 17 Ramadhan 2 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 13 Maret 624 M.
a. Penyebab Terjadinya perang Badar
Suatu hari, Rasulullah SAW, mendengarberita bahwa sekelompok pedagang Quraisy di Mekah sedang melakukan perjalanan menuju Syam. Kelompok pedagang ini terdiri atas 30 Orang yang dikepalai oleh Seorang Bangsawan bernama Abu Sufyan bin Harb.
Mendengar Hal tersebut, Rasulullah SAW, bersama beberapa orang sahabatnya langsung berangkat dari Madinah menuju jalan yang akan dilewati oleh para pedangang Quraisy itu. Rasulullah SAW, bermaksud untuk melakukan penjagaan dari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama gangguan orang - orang Mekah terhadap kaum Muslimin Madinah. Namun, ternyata Rombongan pedagang yang di pimpin oleh Abu Sufyan telah melalui jalan itu menuju Syam. Mereka tidak sempat bertemu dengan Rasulullah SAW. dan para sahabatnya. Rasulullah SAW , bersama para sahabatnya pun kemudian kembali pulang ke Madinah sambil menunggu berita kepulangan mereka.
Setelah beberapa lama, Rasulullah SAW, mendengar berita kepulangan rombongan pedagang Quraisy dari Madinah. Dengan segera beliau memerintahkan sebagian kaum muslimin untuk mengawasi rombongan tersebut agar tidak sampai menggangu keamanan dan ketenagnan kota Madinah.
Pada tanggal 3 Ramadhan 2 Hijriah, Rasulullah SAW. Menghimpun pasukannya hingga berjumlah 300 orang dengan persenjataan yang cukup lengkap. Rasulullah SAW, dan pasukannya pun kemudian berangkat dari Madinah dan Meminta 'Abdullah Bin Umi Maktum untuk menggantikan kepemimpinanbeliau di Madinah selama kepergiannya.
Ketika Rasulullah SAW, dan pasukannya tiba disuatu tempat yang berdekatan dengan Dusun Sarfa', beliau memerintahkan Basis bin 'Amr Al-Juhani dan Adi bin Ra'ba' Al-Juhanipergi ke Badar untuk mencari keterangan mengenai rombongan pedagang Quraisy pimpinan Abu Sufyan.
Apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. dan Pasukannya rupanya terdengar oleh Abu Sufyan dan yang lainnya. Abu Sufyan pun kemudian meminta Damdam bin 'Amr Al-Gifari untuk secepatnya pulang ke Mekah dan menyampaikan hal tersebut kepada para pemimpin yang ada di Mekah.
Berita yang disampaikan Damdam membuat para pemimpin Quraisy di Mekah sangat terkejut. Disiapkanlah 1000 Pasukan dengan persenjataan yang sangat lengkap. Mereka berperang menuju tempat yang diberitahukan oleh Abu Sufyan dengan pimpinan Abu Jalal.
B. Peristiwa terjadinya Perang Badar
Sementara itu, Rasulullah SAW. dan psukannya sedang berusaha untuk terus mencari rombongan pedagang yang dipimpin oleh Abu Sufyan. Di dekat Dusun Badar, beliau mendengar rombongan pedagang Quraisy itu telah berjalan melalui jalan ditepi Laut Merah.
Pada saat Rasulullah SAW. dan pasukannya tiba di sebuah lembah yang bernama Zafiran, terdengar berita bahwa kaum Quraisy telah menghimpun pasukan dalam jumlah yang sangat banyak untuk melindungi rombongan pedagang pimpinan Abu Sufyan.
Rombongan Abu Sufyan berhasil selamat. Namun Abu Jahal tetap bersikeras untuk berperang melawan kaum muslimin. Sesampainya di Badar, Abu Jahal dan pasukannya tinggal di Badar selama 3 hari 3 malam, dengan penuh kesombongan. Mereka mengejek dan menghina kaum muslimin. Mereka juga berpesta pora dengan minuman - minuman keras. Mereka merasa jika terjadi pertempuran maka pasukan merekalah yang menang.
Setelah mengetahui berita datangnya pasukan kaum Quraisy yang telah datang di Badar. Kemudian Rasulullah SAW. bermusyawarah dan akhirnya sepakat untuk berperang melawan pasukan Quraisy di Badar. Dalam perjalanan menuju Badar Rasulullah SAW, menerima wahyu yang isinya menyatakan bahwa ALLAH SWT. Telah memberikan janjinya untuk kemenangan kaum muslimin.
Ketika sampai di Badar, Rasullulah SAW mengambil tempat yang banyak air, hal ini atas saran Hubbab bin Al-Munzir. Sementara itu, Abu bakar mendirikan tenda untuk Rasulullah SAW. sebagai tempat berlindung.
Tidak lama , pasukan Quraisy datang ke Rasulullah SAW, dan pasukan kaum Muslimin berada. Rasulullah SAW, melihat kesombongan mereka. Akhirnya ke dua pasukan itu pun bertemu dan saling berhadapan. Terjadilah pertempuran satu lawan satu sebagai pendahulu. Hamzah bin 'Abdul Muttalib berhasil mengalahkan Syaibah. Begitu pula 'Ali bin Abi Talib berhasil mengalahkan Walid bin Utbah. Namun, 'Ubaidah bin Haris terluka hingga mati syahid terkena pedang Utbah bin Rabi'ah. Oleh karena itu, Utbah pun akhirnya bertemput kembali dan dikalahkan oleh ' Ali bin Abi Talib.
Setelah pertempuran tadi, tak berapa lama kemudian terjadilah pertempuran sengit antara pasukan kaum muslimin dan pasukan Quraisy. Korban pun mulai berjatuhan. Rasulullah SAW. terus berdoa dalam tendanya sambil mengawasi dan memberi semangat kepada pasukannya. Tidak beberapa lama ALLAH SWT memberi pertolongan, dengan Ribuan malaikat membantu Rasulullah SAW, dan pasukannya dengan cara sendiri. Meskipun pasukan kaum muslimin hanya berjumlah 300 Orang, tetapi akhirnya mereka bisa mengalahkan 1000 Pasukan Quraisy dengan persenjataan yang Lengkap.
Pimpinan pasukan Quraisy, Yaitu Abu Jahal tewas di Tangan Mu'az bin Afra. Umayyah bin Khalaf yang sombong lal bin Rabbah. Dalam pertempuran itu, 70 Orang pasukan Quraisy tewas dan 70 Orang lainnya menjadi Tawanan perang. Sementara itu pihak kaum muslimin, 14 Orang gugur Sebagai Syahid. Dengan demikian, pasukan Kaum muslimin berhasil mengalahkan pasukan kaum Kafir Quraisy.
C. Mengambil Ibrah dari Peristiwa Perang Badar
1. Jumlah pasukan sedikit dari pada lawan tidak masalah selama keyakinan akan datang pertolongan Allah Swt. tetap terjaga.
2. Allah Swt, pasti memberikan pertolongan kepada pihak yang benar.
3. Jangan bersikap Sombong karena dapat merugikan diri sendiri.
Demikian Informasi yang dapat HIRO ITO sampaikan tentang Sejarah Perang Quraisy, semoga informasi yang kami sampaikan dapat berguna dan bermanfaat untuk kalian semua, Amin Amin ya allah ya rabbal alamin.
Salam.
0 Response to "Sejarah Perang Badar"
Post a Comment